"Kemajuan teknologi penerbangan berkembang sangat pesat yang ditunjukkan oleh peningkatan kecepatan (faster speed) dan perbesaran kapasitas angkut (bigger capacity). Telah diproduksi dan dioperasikan pesawat udara jumbo jet Airbus A-320 yang berkapasitas maksimum 800 tempat duduk dan berkecepatan mendekati kecepatan suara. Kegiatan arus lalu lintas penumpasng dan pesawat udara menunjukkan tingkat pertumbuhan yang sangat pesat, maka dibutuhkan bandar udara yang berkapasitas yang mampu melayani kegiatan lalu lintas transportasi udara masa depan yang efektif dan efisien.
Terdapat tantangan dan tuntutan untuk membangun bandar udara yang berkapasitas besar dan bertambah lebih besar seiring dengan pertumbuhan kegiatan transportasi udara. Bandar udara yang semakin bertambah besar cenderung menjadi Mega Airport. Mega Airport melayani lalu lintas penumpang udara dari dan menuju ke Kota Metropolitan (berpenduduk sekitar 10-15 juta jiwa) yang cenderung menjadi Megapolitan (sekitar 20 juta jiwa), dan bila bertambah lebih besar lagi maka akan menjadi Mega City.
Pada tahun 2000 terdapat tiga Kota Metropolitan di dunia, yaitu Beijing, Los Angeles dan Jakarta; lima Megapolitan, yaitu Tokyo, Shanghai, New York, Calcutta, dan Bombay; dan dua Mega City, yaitu Mexico City dan Sao Paulo.
Terbentuknya Mega City dan Mega Airport merupakan studi peramalan masa depan atau merupakan kajian futuristik, yaitu didasarkan pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), capaian hasil-hasil pembangunan selama ini, invensi, improvisasi, dan inovasi yang produktif.
"
Jumlah Halaman | X+154 |
Penulis | Sakti Adji Adisasmita, Ir., M. Si., M. Eng., Sc., |
ISBN | 978-979-756-997-6 |
Tahun Terbit | 2013 |
Penerbit | Graha Ilmu |
Stok Buku | 2 / 2 |